Jakarta – Sekretaris Eksekutif Kantor PBB untuk Koordinasi Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change) Simon Stiell menyoroti INITOGEL posisi unik Indonesia dalam upaya global menghadapi krisis iklim.
Stiell menyebut, Indonesia memiliki tantangan besar sekaligus peluang besar dalam transisi energi, terutama karena tingginya ketergantungan pada bahan bakar fosil dan potensi besar energi terbarukan yang mulai digarap serius oleh pemerintah.
Menurut Stiell, seluruh negara di dunia saat ini diminta untuk memperbarui target kontribusi iklim nasional atau Nationally Determined Contributions (NDC) yang lebih ambisius. NDC ini harus mencakup semua sektor ekonomi dan semua gas rumah kaca, dengan tujuan kolektif mengurangi emisi global sebesar 60 persen pada 2035 guna menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius.
“Indonesia memiliki kisah yang sangat unik. Di satu sisi, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim dan masih bergantung pada bahan bakar fosil, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor,” ujar Stiell dalam press briefing bersama media di Indonesia Net Zero Summit (INZS 2025) yang diinisiasi oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).
Namun, ia juga mengapresiasi komitmen Indonesia yang dinilainya ambisius, terutama dalam pengembangan energi terbarukan. Stiell mencatat adanya lonjakan 40 persen dalam peluncuran proyek energi bersih pada periode terakhir, serta target pemerintah untuk mencapai 100 persen energi terbarukan dalam dekade mendatang.
“Ini bukan hanya tentang mengurangi emisi, tapi juga tentang menciptakan peluang ekonomi dan sosial baru melalui teknologi hijau dan praktik cerdas iklim,” lanjutnya.
Simon Stiell NDC Jadi Dokumen Penting
Sekretaris Eksekutif Kantor PBB untuk Koordinasi Kerja Perubahan Iklim Simon Stiell di Jakarta pada Sabtu (26/7/2025) mengatakan, saat ini seluruh negara di dunia saat ini diminta untuk memperbarui target kontribusi iklim nasional atau Nationally Determined Contributions (NDC) yang lebih ambisius
Stiell menekankan bahwa NDC seharusnya menjadi dokumen kebijakan utama yang merangkum semua rencana aksi, baik untuk mitigasi emisi maupun adaptasi terhadap perubahan iklim. Ia juga menyoroti pentingnya peran NDC dalam membuka akses terhadap pendanaan internasional.
“Rencana iklim ini akan menjadi kunci untuk menarik pendanaan global dan investasi yang dibutuhkan Indonesia agar bisa bertransformasi menuju ekonomi hijau,” tegasnya.
UNFCCC mengajak seluruh negara, termasuk Indonesia, untuk segera memperbarui NDC mereka agar sejalan dengan target global, sekaligus memastikan bahwa transisi energi dapat mendukung penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Sumber : Beritaseputarindo.id